Ketika Dua Talenta Terbaik Inggris Dipertemukan di Jerman
Bolamania.cc – Dilahirkan dan dibesarkan di London, Jadon Sancho dan Reiss Nelson tumbuh bersama menjadi pesepak bola profesional papan atas di Jerman. Mereka menunjukkan bahwa usia hanyalah ilusi yang angka tampilkan, dan membuktikan jikalau pemain Inggris dapat merintis karir sepak bola mereka di luar negeri.
Semasa kanak-kanak, Sancho dan Nelson bermain bersama dan memenangkan turnamen pertama mereka ketika berusia 11 tahun dan jelas, ketika waktu itu pun sudah menunjukkan bahwa mereka adalah talenta-talenta yang sangat istimewa.
Tumbuh di London Selatan dan Tengah bersama-sama, jalan menuju karier profesional dalam sepak bola Inggris khususnya talenta-talenta muda biasanya dimulai dari Liga Premier. Namun, kurangnya kesempatan bagi pemuda lokal meyakinkan Sancho untuk mencari tempat lain demi meraih kesempatan mendapatkan tim profesional yang ingin menaunginya, yang tanpa diragukan ia peroleh setelah membantu Inggris memenangkan Piala Dunia U-17 pada tahun 2017.
Ketika Dua Talenta Terbaik Dipertemukan
Satu gol dan empat assist dalam 12 penampilan, yang sebagian besar darinya ditorehkan pada paruh kedua musim 2017/18, menempatkan nama Sancho di daftar pemain top milik Borussia Dortmund saat itu. Bakatnya mulai dikenal -terutama setelah satu gol dan dua assist-nya melawan Bayer Leverkusen- membuat penggemar Die Borussen menginginkan yang lebih darinya. Dan meskipun pada waktu itu baru berusia 18 tahun, pencetak gol pertama di kompetisi Bundesliga yang lahir di abad ke-21 tersebut terus menciptakan sejarah untuk dirinya sendiri, Dortmund dan juga bagi sepak bola Jerman.
Sebagian dari dukungan yang membuatnya ke Jerman datang dari Nelson, yang pada masa awal Sancho di Bundesliga hanya memainkan peran yang minim untuk Arsenal. Setelah liburan musim panas, Nelson mengikuti jejak sahabatnya untuk mencari peruntungan dengan pindah ke negara, bahasa, dan budaya baru.
Tidak butuh waktu lama bagi Nelson untuk beradaptasi dengan dunia barunya. Ia mampu mencetak empat gol dari lima tembakan pertamanya di Hoffenheim. Dua dari gol-gol itu terjadi hanya dalam tujuh menit saat melawan Nuremberg pada matchday kedelapan.
Dan gaya permainan satu-lawan-satunya yang tak kenal takut dan agresif dalam menyerang itulah yang telah menarik perhatian semua penikmat sepak bola di Jerman, Inggris dan juga dunia. Meskipun belum bermain bersama di tingkat profesional, Sancho dan Nelson telah menunjukkan bahwa perbedaan linguistik dan budaya bukanlah halangan ketika berbicara bahasa sepak bola.
Sancho adalah kejutan fantastis dari gelaran Bundesliga musim 2018/19 lalu dengan mencatatkan 12 gol dan 17 assist. Nelson yang dipinjamkan oleh Arsenal ke 1899 Hoffenheim juga tidak kalah mentereng statistiknya, dengan catatan 7 gol dari 23 kali penampilannya bersama Die Kraichgauer.
Sepertinya rekor demi rekor akan terus dipecahkan oleh pasangan yang luar biasa berbakat ini. Di usia mereka yang belum genap berusia 20 tahun, sahabat masa kecil dari London itu menunjukkan bahwa Bundesliga adalah liga terbaik dalam hal mengasuh dan membina talenta muda di dunia.